[ADS] Top Ads

Benarkah Socmed Sahabat Anak-Anak & Remaja Kita?

Benarkah Socmed Sahabat Anak-Anak & Remaja Kita?

Social media dan anak-anak remaja saat ini bagai dua hal yang tak bisa dipisahkan. Munculnya begitu banyak situs-situ pertemanan semisal facebook, twitter, path instagram dan lainnya memicu terjadinya perubahan dalam kehidupan sehari-hari anak-anak remaja di Indonesia. Kini kehidupan anak-anak remaja Indonesia tidak bisa dilepaskan dari internet, khususnya social media. Tiga tahun belakangan ini pemanfaatan social media secara positif berkembang dengan sangat pesat. Hal ini diungkapkan oleh Ahmad Zakyi Mubarok, Social Media Strategist PT. ISBG Indonesia.

“Munculnya istilah baru seperti netpreneur dan hobbynomics, banyaknya online shop, influencer hingga movement yang dipelopori dari media digital khususnya yang dimotori anak muda menjadi parameter tersendiri tentang dampak positif anak muda dalam menyalurkan passionnya di ranah digital. Dan impactnya terasa langsung khususnya di dunia komunikasi,” papar Zakyi saat dimintai tanggapannya tentang pertumbuhan kehidupan social media di kalangan anak-anak remaja Indonesia saat ini.

Ia mengungkapkan, banyak sekali fenomena menarik yang terasa secara langsung di lingkungan sekitar akibat pesatnya kehidupan social media anak-anak remaja. “Contoh paling nyata adalah kebiasaan anak-anak yang lebih senang menceritakan game terbaru dan level yang telah dicapainya ke teman-temannya ketimbang menceritakan liburan keluarganya. Fenomena lainnya adalah berdasarkan data yang diperoleh dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), penggunaan internet di kalangan anak-anak usia SMP jumlahnya sama dengan pengguna internet dari kalangan anak kuliah di Indonesia. Padahal tingkat kedewasaannya sangat jauh berbeda.”

Zakyi juga mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil riset lainnya yang dilakukan Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN) Indonesia bersama Yahoo menunjukkan, kalangan remaja usia 15-19 tahun mendominasi pengguna internet di Indonesia (64%).

Tingginya aktifitas berinternet termasuk social media pada usia tersebut tentu saja memiliki dampak buruk yang tidak sepele. Situs pertemanan alias media social kini menjadi media kejahatan yang mengancam jiwa anak-anak remaja di Indonesia. Data penanganan kasus di Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menunjukkan, pemerkosaan pada remaja putri oleh kenalannya di media sosial mulai muncul tahun 2011 sebanyak 36 kasus. Tahun 2012, sebanyak 29 kasus dan pada Januari-Maret 2013 ini jumlahnya naik lagi menjadi 37 kasus.

Posting Komentar

[ADS] Bottom Ads

Halaman

Copyright © 2019 Info Ciamis